Suzuki Swift Sport 2021 dan Suzuki Jimny menjadi penanda kehadiran Suzuki di Malaysia.
tampilan baru dari mobil Suzuki Ignis 2020.
Bukan hanya Toyota Avanza, alternatif lain yang lebih memuaskan ada pada Suzuki Ertiga.
Suzuki Ignis adalah sebuah mobil perkotaan atau Low Hatchback yang cukup digemari konsumen Indonesia.
Suzuki Ertiga terbaru memiliki total 7 tipe.
Mobil Suzuki Ignis merupakan sebuah model city car yang cukup menarik sekaligus unik.
tersedia dalam dua varian, yakni Suzuki Baleno M/T dan Suzuki Baleno A/T.
Sebagai SUV kompak yang saat ini bisa dikatakan hanya satu-satunya model yang bermain di segmennya, Suzuki
Tren ini juga diikuti Suzuki yang meluncurkan XL7 pada 2020.
Logo KIA Motors menjadi wujud komitmen dalam menghadirkan momen inspirasi dan kepercayaan diri dengan slogan
hanya bersaing pada segmen tersebut, Honda Brio juga bersaing dalam segmen small hatchback melawan Suzuki
Suzuki kembali membuktikan, mobil produksi buatan dalam negeri dapat bersaing, bukan hanya di secara
Suzuki Jimny merupakan salah satu kendaraan yang termasuk ke dalam segmen SUV yang sedang banyak dibicarakan
Mobil berkapasitas 7 orang penumpang ini punya slogan sebagai mobil sejuta umat, alias mobil yang paling
Baca juga:Dapat Relakasasi PPnBM dan Diskon Dealer, Berapa Harga Suzuki Ertiga 2021 dan Suzuki XL7 2021
Suzuki Carry generasi terbaru merupakan kendaraan niaga ringan yang cukup menarik.
Seperti yang telah diketahui, Toyota menjalin kerjasama dengan Suzuki yang menghasilkan mobil, seperti
Suzuki Ertiga 2021 Vs Suzuki XL7 2021Mulai Maret ini hingga dua bulan ke depan, sebanyak 21 kendaraan
Kabar tentang kehadiran Suzuki Jimny 5 pintu masih sangat dinantikan.
Sayang, masih banyak orang menilai sebelah mata buat si Suzuki Ertiga ini.
Harusnya slogan Suzuki itu: ,Never Fail To Disappoint Menurut saya secara desainnya saja sudah cukup membuat banyak orang murka dan siap menghujat, apalagi di bagian knalpot yang terasa murahan sekali plastik mengkilapnya. Saya pikir dengan harga 49.5 juta rupiah jelas model Suzuki satu ini bakal terbilang ,overpriced ,apalagi berbicara tentang mesinnya yang satu silinder, motor ,sport ,bermesin 250cc tapi hanya satu silinder di Indonesia? Siap — siap saja untuk tidak laku dan pasarnya terbatas, lain cerita kalau modelnya macam ,MAXI scooter ,sejenis Yamaha X-MAX. Herannya kenapa Suzuki tidak membawa GSX-250R saja? Padahal secara desain dan performa jelas jauh lebih superior, mungkin memang ini bis jadi terdengar subjektif tapi setidaknya saya yakin pengguna lain bakal sepakat dengan saya. Jika sewaktu nanti Suzuki harus hengkang dari Indonesia karena bangkrut dan tidak laku, mungkin saya tidak terkejut karena beberapa tahun ini memang Suzuki tampak seperti tidak niat berjualan dan terlalu mengandalkan produksi di India (yang jelas cenderung tidak sejalan dengan selera di Indonesia).
Toyota: "Kaleng kerupuk kami jual juga anda pasti beli!" Daihatsu: "Kami bantu jualan kaleng kerupuknya Toyota…" Lexus: "Masih pingin Toyota tapi lebih gengsi? Pilihlah kami!" Peugeot: "Nama kami boleh susah dieja, tapi kami satu grup dengan Toyota!" Honda: "Kami 11/12 dengan Toyota!" Wuling: "Kami jual kaleng kerupuk dengan sedikit tambahan fitur bagus tapi lebih murah!" DFSK: "Kami 11/12 dengan Wuling!" Nissan: "Sudah pasrah mau bagaimana lagi…" Renault: "Jangan lupa bersyukur Nissan…" Mitsubishi: "Kami setidaknya merasa sedikit lebih berkelas daripada Toyota!" Mazda: "Maaf kami anti jual kaleng kerupuk dan kalian semua sudah tidak selevel dengan kami!" Mercedes-Benz: "Kami sekarang fokus jual mobil untuk cece hits Jakarta…" BMW: "Kami seperti Mercedes-Benz, hanya terlihat lebih keren dong!" MINI: "Ikut dong BMW…" Land Rover: "Sama, bonusnya kami fokus ke mama muda…" Isuzu: "Tau lah, mau jual truk saja habis ini…" Suzuki: "India yang kami cintai…" KIA: "Kami pingin menyaingi merek Jepang, tapi masih ragu soal kaleng kerupuk…" Hyundai: "Me too, KIA, me too…" TATA: "Kami bingung mau jual apa…" Volkswagen: "Mobil kami banyak yang bagus, tapi kenapa yang diingat hanya VW Kodok terus, heran…" Tesla: "Ramah untuk lingkungan tapi tidak ramah untuk dompet…" Ferrari: "Nasib kami tidak lama pasti berakhir di ,showroom ,mobil bekas…" Lamborghini: "Ferarri kita senasib, tapi kami lebih keren tentunya…" Audi: "Lamborghini jangan terlalu percaya diri, kami lebih keren dan futuristik walaupun nasibnya sama juga…" Rolls-Royce: "Ngikut…" Porsche: "Kami juga mungkin bernasib sama, tapi lebih ramah di kantong soal mobil ,sport!" Jaguar: ",Jagggggggggggg…" Volvo: "Kami sebenarnya bagus, tapi karena yang punya asal Tiongkok, jadi diragukan…" Jeep: "Hahaha, ,ur cash go brrrrrr,!" Hummer: ",First time, ,Jeep?" Ford: "Indonesia masa lalu kami…" Chevrolet: "Setidaknya kami lebih bertahan lama di Indonesia daripada Ford…" Proton: "Ngikut dong Ford…" Subaru: "Di belakang Proton…" Datsun: "Paling belakang deh kami Subaru…" Esemka: "Emmm, nganu…"
Mesin bagus tetapi komponen lainnya diabaikan maka motor akan tetap jelek, menurut saya mau itu mesin dari honda atau yamaha untuk kendaraan roda dua sama - sama bagus, walaupun tiap kedua merk tersebut ada ciri khasnya masing - masing Kalau bilang motor honda bagus, ya bagus saja, pabrikan honda percaya diri dengan keiritannya, sedangkan yamaha seperti slogannya semakin didepan, mereka percaya diri motor pabrikannya lebih kencang Bukti bahwa mesin Yamaha tidak sejelek yang dikira adalah Yamaha NMAX yang berhasil puluhan ribu kilometer dibawa ke Arab Saudi Tentunya tidak semudah itu, semua kendaraan pasti ada perawatan rutin seperti setiap berapa kilometer ganti oli supaya mesin awet, serta mengetahui batasan kendaraan yang dipakai. Mau itu Yamaha, Honda, Kawasaki atau Suzuki sama saja 😁
Ini menurut saya aja sih ya, mungkin ada pendapat yang lebih baik dari yang lain. Memang target honda seperti iklan dari awalnya, yang meng-,agung-,kan keiritannya. Karena cc lebih kecil idealnya tentu saja akan lebih sedikit bahan bakar yang diperlukan, maka lebih irit dibandingkan cc yang lebih besar. 110cc yang tepatnya hanya 109,5cc … okelah dibulatkan keatas, hehe Tetapi resikonya cc rendah adalah tenaganya yang kurang besar dibanding cc besar, maka tidak heran jika beat vs mio vs nex misalnya, top speed honda beat biasanya akan kalah dibanding kedua motor yamaha dan suzuki tersebut. Karena suzuki 113cc dan yamaha sudah 125cc. Lalu kenapa honda mempertahankan 110cc nya? Lebih Irit Masih laku, ",ya ngapain juga kan harus memberikan perubahan kalau yang saat ini aja masih laku dipasaran?," pikir honda cc kecil tak perlu pendingin yang bagus, jika dilihat honda kelas 110cc pendingin mesinnya hanya memakai kipas, beda dengan honda 125cc vario yang memakai pendingin cairan. Dan bisa memotong ongkos produksi. Nah, apabila honda memaksakan menjadi 125cc maka kemungkinan: Konsumsi BBM tidak akan seirit saat ini Akan ada masalah ,overheat, seperti di motor yamaha kelas 125cc yang masih menggunakan pendingin kipas seperti mio m3, mio z, mio s. Tetapi honda memberikan hal lain, selain menambah cc motor, yaitu : Upgrade mesin, membuat tenaga mesin lebih efisien dan cocok untuk digunakan di negara ini, khususnya meningkatkan torsi awal yang nyaman dipakai di kemacetan Perubahan dalam hal desain, bahkan mesin walaupun sama 110cc, seperti kemarin lalu ,all new honda beat 2020 Jika dibandingkan, kenapa yamaha stop produksi motor kelas 125cc kebawah seperti mio j, xride lama, dsb, karena yamaha sadar jika tidak bisa bersaing dengan honda dikelas bawah, karena ada ciri khas masing - masing yang membuat yamaha mengakui kekalahannya. Contohnya : vampir oli 😅 Kesimpulan : Honda memang target pasar untuk konsumen kelas bawah, yang tidak memikirkan kecepatan. Yang penting harga terjangkau, sparepart melimpah, dan kuat Yamaha target kaum mendang - mending yang suka kecepatan, ya seperti slogannya semakin di depan
Kembali lagi ke kekuatan marketing dan brand image. Honda dengan slogan jaman baheula yaitu irit dan kuat di tanjakan. Nah ini sesuai kultur orang Indonesia, irit tidak repot-repot ngisi bensin dan masuk kampung naik gunung motor masih mampu masuk. Ini lah moyangnya motor irit kuat nanjak. Strategi jitu dari marketing mengolah pikiran masyarakat. Setelah irit dan kuat nanjak, ternyata bosan pingin ganti motor, karena sudah mulai laris disebabkan termakan slogan tadi, Ditambah lagi slogan baru, harga jual gak jatuh walau bekas tapi tetap irit dan kuat nanjak. Mantap dah imagenya. Yamaha, dia berbeda dengan Honda. Merek ini menguatkan dulu di segmen model dan gencar meningkatkan kualitas produk. Contoh seperti model bebek 2 tak F1Z, jaman dulu ini satu-satunya model bebek berbentuk lancip aerodinamis dengan mesin terkencang. Ditambah dulu juga sudah ada trak jalanan lho, Cikal bakal seri F1Z sampai F1ZR. Yamaha F1Z lah langganan juara, marketing mulut ke mulutlah jadi alat brand imagenya. Kemudian Yamaha juga mengeluarkan produk 1 mesin tapi beberapa seri, ini juga yang membuat menarik. Salahsatunya adalah yang legenda RX series, RX-KING dan RX-S. Hingga sampai tahun 2020 sekarang, produk Yamaha adalah produk dengan mengeluarkan seri terbanyak, mungkin ini yang cukup memikat konsumen. Suzuki, sebenarnya jujur saya fan merek ini karena dari zaman dulu sering baca majalah otomotif luar negeri bekas yang dijual dipasar loak, kebetulan juga sejak sekolah SMA sudah suka otomotif. Produk Suzuki di pasar Eropa dan Amerika justru paling diminati diluar merek Triumph dan Harley Davidson. Inilah yang terlaris di pasar Eropa. Kualitas menurut pasar kedua benua ini masih diatas Honda dan Yamaha. Tapi itu di segmen cc besar antara 600cc sampai 1500cc, sampai terlahir legenda Hayabusa dan GSX-R750, yang terkenal karena tenaganya yang monster. Kalau di segmen cc kecil, Suzuki kurang moncer walau pun sempat booming dengan seri Shogun. Dengan slogan Suzuki inovasi tiada henti, mungkin ini agak mendongkrak seri Shogun dan ditambah Shogun waktu itu mengusung pertama kali slogan garansi mesin 3 tahun dan bebek dengan bagasi penyimpanan terbesar. Setelah seri ini, marketing produk seri yang lainnya kurang greget. Suzuki kalah dari Honda dan Yamaha karena marketing dan menancapkan brand image ke masyarakat kurang gencar. Ditambah kultur orang Indonesia terlalu fanatik satu merek.
Semakin Di Depan Slogan "Semakin Di Depan" sudah tidak asing bagi para penggemar MotoGP. Pasar Indonesia sangat besar bagi popularitas MotoGP dan juga industri Yamaha. PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) juga mensponsori tim utama Yamaha di MotoGP ini. Nyalakan Nyali Slogan Nyalakan Nyali milik Suzuki, kini melekat di baju pembalap tim Suzuki Ecstar, Andra Iannone dan Alex Rins. Dua pembalap itu juga pernah hadir ke Indonesia beberapa waktu lalu. Kelas Moto2 Di kelas Moto2 ada tim Gresini Moto2 yang disponsori oleh oli Federal Oil. Di motor yang digunakan tim Federal Oil Gresini Moto2 juga terpampang logo-logo produk Indonesia lainnya. Helm Suomy Helm Suomy pabrikan Indonesia yang dikenakan pembalap MotoGP. Copyright: Istimewa Helm Suomy pabrikan Indonesia yang dikenakan pembalap MotoGP. Beberapa produk Indonesia yang ikut mensponsori tim Federal Oil adalah Aspira, Aki GS Astra, Knalpot R9, apparel Respiro, Antangin, serta Bold Xperience. Selain produk-produk tersebut ada juga Helm NHK yang dipakai Karel Abraham, dan ada helm KYT yang dipakai oleh Andrea Dovizioso. Satu Hati PT Astra Honda Motor (AHM) mensponsori tim Repsol Honda untuk kampanye "Satu Hati/One Heart". Eratnya hubungan tim Repsol Honda dan AHM terpancar dari logo Satu Hati ini.
Sangat penting …. Hal yang paling penting adalah menyampaikan makna tersebut tanpa harus memunculkan makna ganda/konotasi … ini kalau media iklan menyampaikan sesuatu, misalnya "Semakin ke depan." Kalimat ini udah jelas maksud iklan itu menunjukkan potensi produknya atau sejenis (walau bisa saja, sih, jadi Konotasi). Kalian sangat tahu bahwa banyak iklan yang diprotes atau malah membuat marah. Selain masalah visualisasi gambar iklan, masalah bahasa juga masalahkan, seperti kasih slogan-slogan puitis, tanpa sadar mengandung Ambiguitas atau makna ganda yang merujuk ke Rasisme. Pemilihan kata yang tepat, saya suka heran dan menggelikan. Ambil contoh mudah kata 'pencinta' dengan kata 'pecinta' walau mirip secara pengucapan, tetapi dua kata tersebut beda jauh artinya. Saya pernah nonton (seingatku) berita, line itu bertulis "Blalalala Pecinta Kucing." Arti pecinta adalah orang yang bercinta, , . Jadi, maknanya akan aneh, 'kan? Mungkin cuman furry yang suka dengan kata tersebut. Namun, kembali lagi ke sarana media tersebut. Kalau iklan itu menargetkan pasarnya ke remaja atau anak-anak gaul, ya, kebahasaannya harus mengikuti pasarnya. Jadi, penting-enggak penting suatu kebahasaan dalam menerapkan ke media periklanan, tergantung pasar/targetnya. Koreksi kalau salah. Sekian, dan mohon maaf kalau ada yang tersinggung atau ada yang tidak berkenan. Sumber: ,Pecinta atau Pencinta, yang Benar Adalah?
Sebagai balasan jasa atas penjualan yang sangat bagus dari brand brand pabrikan tersebut, di belahan dunia yang lain manufaktur brand pabrikan tersebut mengalami penurunan penjualan yang sangat besar bahkan ada yang sampai menutup unit produksi, sedang di Indonesia mengalami peningkatan penjualan yang sangat besar. Sebagai upaya menggakat pamor Indonesia atas bagusnya penjualan yang sangat bagus. Slogan atau kata dalam konteks bahasa Indonesia bisa menempel di MotoGP atas restu dari prinsipalnya brand tersebut
Tokyo Ghoul Shingeki no Kyojin Goblin Slayer Evangelion Higurashi Aku akan jelaskan beberapa dari 10 anime yang sudah kusebutkan … semampunya saja. Tokyo Ghoul: Siapa yang tidak mengenal anime ini? Sebuat slogan terkenal 'watashi wa wibu psikopat'. Namun, di balik kekonyolan slogan tersebut … saya harus mengakui bahwa Tokyo Ghoul sangatlah bagus, bahkan Live action saja bagus (menurutku). Namun, sehubung saya enggak nonton yang Re (seri terakhir), ataupun mengikuti manga. Kenapa Tokyo Ghoul termasuk ke dalam cerita ,dark. ,pertama, anime ini secara enggak langsung menyinggung kanibalisme … aku paham, kenapa ada beberapa orang yang enggak setuju. "Kanibal darimana, bro? Sudah jelas Tokyo Ghoul menyusung cerita antara kekelutan Ghoul untuk diakui oleh dunia (manusia), sekalipun Ghoul memakan manusia. Tapi, itu enggak bisa dibilang kanibalisme karena sudah spesies." Memang Tokyo Ghoul tidak mengusung kanibalisme, tetapi sifat dan perilaku Kaneki dalam menolak makan daging manusia—secara enggak langsung mengisyaratkan bahwa dia itu masih menganggap 'manusia' sebagai spesiesnya … dan ditambah lagi Kaneki merupakan setengah ghoul-setengah manusia … makanya, aku bilang (mengetik) bahwasanya 'secara enggak langsung'. Kadar kekerasan dan gore sudah melebihi batasan. Ini sudah tak perlu dibahas lagi … apalagi saat Kaneki disiksa sama ghoul kekar (berambut) pirang (koreksi kalau enggak salah) cabut kuku, lalu dimasuki kelabang, bahkan Kaneki ada sampai kena sindrom. Shingeki no Kyojin: Ini seri sangat-sangat meledak di Final season … dan sebagian besar para Wibu (pencinta anime/manga) tahu seri ini. Cerita ini terbilang ,dark,, karena: "Mengusung kanibalisme secara enggak langsung." kubahas dulu kenapa aku berani mengutarakan ini …. Sebatas pengetahuanku terhadap Shingeki no Kyojin … aku bukan fans Shingeki no Kyojin, dan aku pun tak ikuti Final Season. Namun, aku sedikit-dikit ikuti dari status fans SnK. Perpindahan kekuatan titan dari pemilik ke penerus, dengan cara memakan pemilik tersebut. "Itu tidak bisa disebut kanibalisme, karena sesaat memakan pemilik itu, si penerus juga berubah menjadi titan polosan." Sekarang gini aja, bagaimana bisa penerus memakan pemilik dengan cara segampang itu. Arti lain, itu tindakan bunuh diri bagi pemilik (secara enggak langsung), dan tindakan kanibalisme yang dilakukan oleh penerus (secara enggak langsung). Dan sudah direncanakan (diketahui oleh dua pihak). Berbeda hal kalau menengok asal Titan Jaw milik Ymir. Aku memandang itu sebagai bukan kanibalisme, karena sangat jelas Ymir memakan pemilik tersebut tidak direncanakan, dan murni kesialan bagi pemilik itu. "Melakukan Genosida (Rumbling)." Ini sudah cukup menilai bahwa Shingeki no Kyojin masuk ke cerita ,dark,. Sepengetahuanku, Aksi rumbling yang dilakukan di Shingeki no Kyojin cukup eksplisit. Goblin Slayer: Ini anime sempat meledak di awal karena menampilkan sesuatu yang cukup baru. "Menampilkan adegan pemerkosaan dan gore yang cukup melewati batas." Sudah cukup bahwa Goblin Slayer dikatakan 'cerita ,dark,' walaupun tak segelap seperti Tokyo Ghoul dan Shingeki no Kyojin yang sama-sama memiliki 'kanibalisme (secara enggak langsung)'. Tapi, adegan pemerkosaan cukup banyak … sekalipun itu enggak terlalu eksplisit tetapi cukuplah. Adegan Gore-nya cukup, bahkan anak goblin yang masih polos tanpa rasa bersalah dibunuh begitu sadis. Setahuku, ya, di universe ini Dewa malah ikut campur dan mempersulit Goblin Slayer. Evangelion: Belum selesai nonton. Higurashi: Ini seharusnya bisa mengalahkan Shingeki no Kyojin dari segi alur. "Menampilkan adegan gore yang kelewat batas." Di balik kelucuan setiap karakternya, tetapi menyimpan sisi psikopat yang benar-benar mengerikan. Alur yang benar-benar bagus ditambah dengan adegan yang sangat twist. "Menekankan sisi horor dari segi psikologis." Rasa paranoid Maebara benar-benar kelam; rasa traumatis Satoko sangat mengerikan; Kegilaan cinta Mio terhadap Maebara benar-benar menggambarkan sangat bagus; Kegilaan dan posesif Shion terhadap Maebara digambarkan benar-benar baik; keputus-asaan Rika sangatkah apik; masa lalu Takano di panti asuhan terlalu mengeramkan; obsesi Satoko terhadap Rika sungguh epik banget. Sebenarnya masih banyak lagi, seperti Japan Sink 2020, Shiki, Pupa, Shoujo Tsubaki, Corpse Party, dll. Bagi yang ingin diskusi, krisa, ataupun mengoreksi. Silakan. sekian ….
Mungkin maksudnya tidak ada Merk lokal/Brand lokal kalau ditanya bisa? jawabanya adalah tentu saja bisa, terus masalahnya dimana? Masalahnya ada pada invetasi dan marketing, siapa yang mau investasi besar-besaran dan siapa yang membeli produknya? jika produk yang sudah ada lebih terjamin kenapa harus produk baru ,"Kita harus mencintai produk lokal dong", nah bro, kenyataanya cinta produk lokal hanya slogan doang, pengamatan saya, orang Indonesia lebih senang dengan produk yang sudah terbukti kualitasnya dan terjangkau, gak peduli produk mana. Salah ya? tentu saja tidak, hak kita sebagai konsumen untuk membeli produk manapun balik lagi ke merk mobil seperti Honda, Toyota, Suzuki dll. mereka sudah berinvestasi sangat besar di Indonesia dengan karyawan ribuan mungkin ratusan ribuan, fasilitas dari mulai R&D, desain, produksi sampai marketing sudah sangat lengkap dan modern sulit untuk dikalahkan Kita juga punya sebenarnya merk lokal salah satunya yaitu "Esemka" produk mobil yang selalu di bully di media media, menjadi perbincangan politik, di sebut mobil cina lah, mesin cina lah, bla..bla..bla yang membuat saya sangat muak Hey… mereka itu brand rintisan, gak bisa dong disamakan dengan merk yang sudah terkenal, investasi, fasilitas produksi, marketing, dan SDM nya juga jelas kalah telak, apa yang kalian harapkan? kalau mau dukung brand lokal bisa investasi atau beli aja produknya, jangan di bully, nanti juga kalau penjualan mereka bagus dan untung, perlahan mereka juga akan memperbaiki produknya "Harus didukung dong oleh pemerintah?" didukung apa finansial? percuma kalau gak ada yang beli, malah akan jadi bahan perbincangan politik yang tak berguna, mendingan biarkan mereka usaha sendiri tanpa embel-embel pemerintah "VinFast juga rintisan tapi kualitasnya bagus?" Hey.. VinFast itu yang punya adalah salah satu orang terkaya di vietnam investasinya terjamin, mobilnya di desain sama David Lyon yang sudah bekerja 20 tahunan di General Motor, mesin yang mereka pake BMW. Lah kita kan anti osang asing, semuanya mau kita sendiri yang bikin dari A-Z